Waktu Terbaik untuk Khitan/Sunat dalam Pandangan Ilmu Kedokteran
Secara medis, waktu ideal untuk dilakukan sunat adalah sebelum anak berusia 1 tahun, dan paling baik jika dilakukan pada usia 1 hari hingga usia 2 bulan. Karena pada anak berusia di bawah satu tahun, proses penyembuhan lebih cepat dan jarang terjadi komplikasi. Semakin muda usia saat disunat, maka akan semakin cepat proses penyembuhan luka sunat.
Manfaat lain yang didapatkan dengan melakukan sunat pada usia ini adalah mencegah terjadinya infeksi saluran kencing pada bayi, yang sering tidak memberikan gejala yang jelas dan dapat mengganggu fungsi ginjal. Sunat pada usia bayi juga menghindarkan orangtua dari kemungkinan sulitnya membujuk anak agar mau disunat yang sering membuat bingung para orangtua.
Waktu Terbaik untuk Khitan/Sunat dalam Pandangan Syariat Islam
Secara syariat (ketentuan dalam agama Islam), terdapat perbedaan pendapat ulama tentang kapan waktu disyariatkannya khitan. Mayoritas ulama berpendapat tidak ada waktu khusus untuk melaksanakan khitan (Nailul Authar, 1/165). Al-Imam Al-Mawardi rahimahullah menjelaskan, untuk melaksanakan khitan ada dua waktu, waktu yang wajib dan waktu yang mustahab (sunnah).
Waktu yang wajib adalah ketika seorang anak mencapai baligh, sedangkan waktu mustahab adalah sebelum baligh. Boleh pula melakukannya pada hari ketujuh setelah kelahiran. Juga disunnahkan untuk tidak mengakhirkan pelaksanaan khitan dari waktu mustahab kecuali karena ada uzur (Fathul Bari, 10/421). Lebih afdhal/utama bila khitan ini dilakukan ketika anak masih kecil, karena lebih cepat sembuhnya dan agar si anak tumbuh di atas keadaan yang paling sempurna. (Ar-Raudhatul Murbi` Syarhu Zaadil Mustaqni` 1/35, Al-Mulakhash Fiqhiy, karya Syaikh Shalih Fauzan 1/34).
Bagaimana Jika Anak Sudah Terlanjur Besar?
Apabila anak sudah memasuki usia balita, anak sudah mulai bisa mengalami kecemasan saat akan disunat. Pada beberapa anak, hal tersebut dapat menyebabkan anak sulit tenang selama proses sunat. Tindakan sunat yang menggunakan anestesi/bius lokal dimana anak berada dalam kondisi sadar, membutuhkan kerja sama dari anak agar bisa tenang selama proses sunat.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk melihat dan mempersiapkan kondisi psikologis anak. Terus berikan motivasi dan alasan positif kepada anak kenapa harus disunat. Ketika dirasa anak telah siap secara mental, maka itulah waktu yang tepat untuk dilakukan sunat pada anak yang sudah besar. Semakin besar usia anak saat disunat, maka proses sunat dan proses penyembuhannya pun akan relatif lebih lama jika dibandingkan dengan anak dengan usia yang lebih muda.
Referensi:
- Manual for early infant male circumcision under local anaesthesia, World Health Organization (WHO) 2010.
- Sunnah-Sunnah Fithtah (Masalah Khitan)
Disusun oleh:
Dr. S. Irfan Adi Kusuma
Praktisi Khitan Modern
Anggota Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (ASDOKI)